Minggu, 01 Agustus 2010

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

apa itu teknik pengumpulan data?

29 komentar:

  1. Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan :
    1. Studi Lapangan :

    * Kuesioner/Angket. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan indikator-indikator dari varibel penelitian yang harus direspon oleh responden.
    * Wawancara. Wawancara dapat dilakukan secara : (1) Terbuka (open-ended), peneliti bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa dan opini mereka mengenai peristiwa yang ada, (2) Terfokus (responden diwawancarai dalam waktu yang pendek), dan (3) Terstruktur (menggunakan pertanyaan yang terstruktur).
    * Observasi. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta empiris yang tampak (kasat mata).
    * Dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto, atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti.

    2. Studi Pustaka

    * Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku, jurnal, majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik, fokus atau variabel penelitian.

    BalasHapus
  2. Teknik pengumpulan data yang diperlukan disini adalah teknik
    pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data
    yang valid dan reliabel. Jangan semua teknik pengumpulan data (angket,
    observasi, wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan.
    Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ketiga teknik pengumpulan data itu
    adalah: setiap teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus ada datanya.
    Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan objektif penggunaan
    berbagai teknik sangat diperlukan. Jika satu teknik dipandang mencukupi, maka
    teknik lain tidak perlu digunakan dan tidak efisien

    BalasHapus
  3. SUMBER DATA
    Pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber
    primer, sedangkan apabila melalui tangan kedua disebut sumber sekunder

    BalasHapus
  4. METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
    Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
    digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Metode (cara atau teknik)
    menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi
    hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan,
    ujian (tes), dokumentasi dan lainya. Peneliti dapat menggunakan salah satu
    atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi.
    Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
    peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
    sistematis dan dipermudah olehnya.
    Instrumen yang diartikan sebagai alat bantu:
    1. angket (questionnaire)
    2. daftar cocok (checklist)
    3. skala (scala)
    4. pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule)
    5. lembar pengamatan atau panduan pengamatan (obseration sheet atau
    observation schedule)

    BalasHapus
  5. ENIS DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA

    I. Macam-Macam Data
    Untuk memperoleh data atau informasi dalam studi kasus tentu perlu dilakukan kegiatan pengumpulan data. Data sebagai informasi awal yang dibutuhkan sebagai penunjang studi kasus, untuk itu diperlukan data-data mengenai klien dalam aspek-aspek sebagai berikut :
    Latar belakang keluarga; data tentang orang tua, saudara-saudara, taraf sosial ekonomi keluarga, suasana kehidupan keluarga, adapt istiadat, pola asuh orang tua.
    Riwayat sekolah; jenjang pendidikan sekolah yang telah diselesaikan dalam waktu berapa tahun, tamat dimana, tahu berapa, kesulitan belajar yang dialami.
    Taraf prestasi; dalam bidang-bidang studi yang mempunyai relevansi bagi perencanaan pendidikan lanjutan dan penentuan jabatan kelak.
    Taraf kemampuan intelektual atau kemampuan akademik; kemampuan untuk mencapai prestasi disekolah yang didalamnya berpikir memegang peranan pokok.
    Bakat khusus; kemampuan untuk mencapai prestasi yang tinggi di bidang tertentu.
    Minat terhadap bidang studi dan bidang pekerjaan tertentu; kecenderungan menetap untuk merasa tertarik pada sesuatu.

    BalasHapus
  6. I. Metode Pengumpulan Data
    Dalam proses pengumpulan data tentu diperlukan sebuah alat atau instrument pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan metode test dan metode non test.

    II. A. Pengumpulan Data Dengan Metode Test

    Test merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
    Keunggulan metode ini adalah :
    Lebih akurat karena test berulang-ulang direvisi.
    Instrument penelitian yang objektif.
    Sedangkan kelemahan metode ini adalah :
    Hanya mengukur satu aspek data.
    Memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang.
    Hanya mengukur keadaan siswa pada saat test itu dilakukan.

    BalasHapus
  7. Skala Penilaian (Rating Scale)
    Pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.
    Keuntungan :
    Kelebihan skala pengukuran adalah karena merupakan alat perhitungan observasi dan merupakan alat yang bagi pengamat dapat digunakan untuk menilai individu yang sama, dengan demikian akan memperbesar reliabilitas penilaian. Penilaian yang sama dari beberapa penilai, asalkan mereka memiliki pengetahuan yang sama tentang individu yang sedang dinilai, biasanya hasilnya lebih baik daripada penilaian yang hanya dilakukan satu orang.

    Kelemahan:
    Kesalahan bias personal, efek halo, kecenderungan sentral, dan kesalahan logis. Karena skala penilaian telah digunakan secara luas selama bertahun-tahun, kekurangan itu cukup dikenal oleh mereka yang merancang dan menggunakannya. Namun, jenis-jenis kesalahan itu bisa saja terjadi dengan berbagai bentuk berdasarkan observasi yang dilakukan.

    BalasHapus
  8. . Angket Tertulis
    Alat ini memuat sejumlah item atau pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa secara tertulis juga. Dengan mengisi angket ini siswa memberikan keterangan tentang sejumlah hal yang relevan bagi keperluan bimbingan, seperti keterangan tentang keluarga, kesehatan jasmani, riwayat pendidikan, pengalaman belajar sekolah dan dirumah, pergaulan social, rencana pendidikan lanjutan, kegiatan diluar sekolah, hobi dan mungkin kesukaran yang mungkin dihadapi.
    Keunggulan :
    Dalam waktu singkat diperoleh banyak keterangan.
    Pengisiannya dapat dilakukan dikelas, siswa dapat menjawab sesuai dengan keadaannya tanpa dipengaruhi oleh orang lain.

    Kelemahan
    Siswa tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena jawaban terbatas pada hal-hal yang ditanyakan.
    Siswa dapat menjawab tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya jika dia menghendaki demikian.
    Jawaban hanya mengungkap keadaan siswa pada saat angket diisi.

    BalasHapus
  9. Wawancara Informasi
    Wawancara informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan siswa. Selama proses wawancara petugas bimbingan mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.
    Keunggulan :
    Diperoleh informasi dalam suasana komunikasi secara langsung, yang memungkinkan siswa selain memberikan data factual seperti yang ditulis dalan angket, juga mengungkapkan sikap, pikiran, harapan, dan perasaan.
    Rumusan pertanyaan dapat disesuaikan dengan daya tangkap siswa.
    Dapat ditanyakan hal-hal yang bersifat sensitive, seperti suasana keluarga, corak pergaulan dengan saudara kandung dan teman sebaya, penggunaan bahan narkotika, pengalaman seksual, dsb.
    Interview penting untuk memperoleh informasi, tidak hanya merngenai item-item yang factual seperti yang biasa tercakup pada kuesioner pengumpul data-siswa, namun juga mengenai sikap, ambisi dan hal afektif lain yang menyusun studi kasus ini.
    Fact-Finding interview dapat digunakan karena data sebelumnya tidak jelas atau karena perasaan yang mendasari perlu ditemukan dan dipahami.

    BalasHapus
  10. Kelemahan :
    Memakan banyak waktu bagi petugas bimbingan.
    Siswa berprasangka terhadap petugas bimbingan dan memberikan informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
    Petugas bimbingan mendengarkan terlalu selektif atau bertanya-tanya dengan cara yang sugestif.
    pembuatan catatan memberikan kesan kepada siswa bahwa dia sedang berhadapan dengan petugas kepolisian.
    Interview mungkin mengubah informasi mengenai interview mereka sendiri, reaksi mereka, dan pengalaman mereka.
    Interview dapat menjadikan sumber kesalahan. Mereka dapat mencatat informasi karena “pendengaran yang selektif”. Mungkin mereka hanya gagal mendengarkan pernyataan interviewee yang bertentangan dengan opini,reaksi, sikap atau ide tentang situasi mereka sendiri.

    BalasHapus
  11. silakan buka alamat di bawah ini'

    http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pengolahan_dan_analisis_data.pdf

    www.adimursalin.com dan register

    BalasHapus
  12. Pengumpulan Data:
    Sebelum melakukan pengolahan data, ada bebarapa tahap yang harus
    dilakukan. Sedangkan setelah analisis data yaitu suatu proses
    penyederhanaan data, maka dapat dilakukan interpretasi data dengan mudah.
    Kuesioner merupakan alat pengumpul data yang digunakan untuk survai, guna
    memudahkan proses selanjutnya, sebaiknya dalam kuesioner telah tersedia
    kolom untuk koding.

    BalasHapus
  13. Editing Data:
    Data lapangan yang ada dalam kuesioner perlu diedit, tujuan dilakukannya
    editing adalah untuk: (1) Melihat lengkap tidaknya pengisian kuesioner. (2)
    Melihat logis tidaknya jawaban. (3) Melihat konsistensi antar pertanyaan.
    Koding Data:
    Dilakukan untuk pertanyaan-pertanyaan: (1) Tertutup, bisa dilakukan
    pengkodean sebelum ke lapangan. (2) Setengah terbuka, pengkodean
    sebelum dan setelah dari lapangan. (3) Terbuka, pengkodean sepenuhnya
    dilakukan setelah selesai dari lapangan.

    BalasHapus
  14. Pengolahan Data:
    Paling tidak ada dua hal yang perlu dilakukan ketika melakukan pengolahan
    data: (1) Entry data, atau memasukan data dalam proses tabulasi. (2)
    Melakukan editing ulang terhadap data yang telah ditabulasi untuk mencegah
    terjadinya kekeliruan memasukan data, atau kesalahan penempatan dalam
    kolom maupun baris tabel

    BalasHapus
  15. Analisis dan Interpretasi Data
    Hal penting yang perlu diingat dalam melakukan analisis data adalah
    mengetahui dengan tepat penggunaan alat analisis, sebab jika kita tidak
    memenuhi prinsip-prinsip dari pemakaian alat analisis, walaupun alat
    analisisnya sangat canggih, hasilnya akan salah diinterpretasikan dan menjadi
    tidak bermanfaat untuk mengambil suatu kesimpulan

    BalasHapus
  16. Model-model statistika
    Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
    Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor, 25-28 Mei 2005 : 3
    untuk keperluan analisis data telah begitu berkembang, dari model-model
    statistika deskriptif hingga ke statistika inferensial non parametrik dengan
    persyaratan yang lebih “lunak “ dibandingkan dengan statistika parametrik yang
    sangat ketat dengan persyaratan-persyaratan tertentu dan sulit dipenuhi dalam
    kerangka penelitian sosial.
    Ketika kita memutuskan untuk melakukan analisis data menggunakan alat
    statistika, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
    1. Dari mana data diperoleh, apakah berasal dari sampel (melalui proses

    BalasHapus
  17. 1. Dari mana data diperoleh, apakah berasal dari sampel (melalui proses
    sampling) atau dari populasi (dengan cara sensus)
    2. Jika berasal dari sampel apa teknik sampling yang digunakan, apakah
    termasuk kelompok sampling probabilitas atau non probabilitas.
    3. Memakai skala apa data diukur, apakah menggunakan skala nominal,
    ordinal, interval, atau rasio.
    4. Bagaimana hipotesis yang dibuat apakah perlu dilakukan pengujian satu
    arah atau dua arah kalau memakai statistika inferensial

    BalasHapus
  18. Statistika Deskriptif sebagai Alat Analisis:
    Statistika Deskriptif merupakan metode atau alat analisis yang biasa
    digunakan untuk menyederhanakan data agar mudah dipahami. Penyajiannya
    bisa dalam bentuk tabel, baik tabel frekuensi maupun tabel silang atau dalam
    bentuk diagram dan grafik seperti diagram batang, kurva dll.
    Statistika deskriptif dapat diterapkan baik untuk data yang berasal dari sampel
    maupun populasi, juga untuk sampel yang diambil dengan sampling
    probabilitas maupun non probabilitas, serta bisa digunakan untuk semua skala
    pengukuran dari mulai yang paling lemah (nominal) hingga skala rasio.
    Statistika Deskriptif sering digunakan untuk mengukur gejala pemusatan, dan
    dispersi atau simpangan data. Termasuk ukuran gejala pusat antara lain::
    modus, median, persentil, mean atau rata-rata. Tergolong ukuran dispersi data
    antara lain: rentang (maksimum - minimum), deviasi standard, koefisien variasi.
    Jika dikaitkan dengan skala pengukuran dari data yang dianalisis, statistika
    deskriptif yang cocok digunakan adalah:

    BalasHapus
  19. Skala Nominal : Modus, Frekuensi
    2. Skala Ordinal : Median, Persentil, Rentang
    3. Skala Interval : Mean, Deviasi Standard
    4. Skala Rasio : Mean, Koefisien Variasi (ukuran dispersi relatif)
    Statistika Nonparametrik sebagai Alat Analisis:
    Dalam analisis data penelitian-penelitian sosial saat ini sering digunakan
    Statistika Nonparametrik. Statistika ini termasuk dalam ketegori Statistika
    Inferensial, yang dipakai untuk menafsirkan parameter (populasi) berdasarkan
    statistik (sampel) melalui pengujian statistik atau yang lebih dikenal dengan Uji
    Signifikansi.

    BalasHapus
  20. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Statistika
    Nonparametrik antara lain:
    1. Penggunaan Statistika Nonparametrik hanyalah untuk data penelitian yang
    berasal dari sampel, sebab jika data penelitian berasal dari populasi
    (sensus) hasil pengukurannya berupa parameter, dengan demikian tidak
    perlu ditafsirkan lagi tetapi bisa langsung diinterpretasikan.
    2. Statistika Nonparametrik mensyaratkan pengambilan data dengan cara
    random, karena di dalamnya mengandung kaidah-kaidah probabilitas.
    3. Perhatikan hipotesis penelitian, karena hipotesis tersebut mengindikasikan
    apakah pengujian (uji signifikansi) harus dilakukan satu sisi atau dua sisi.
    4. Perhatikan dengan cermat, apakah penelitian kita terdiri atas kasus satu
    sampel, dua sampel, atau lebih dari dua sampel.
    5. Jika penelitian merupakan kasus dua sampel atau lebih, perhatikan dengan
    lebih teliti, apakah merupakan sampel yang berpasangan atau tidak
    berpasangan.
    Beberapa

    BalasHapus
  21. Beberapa pengujian nonparametrik berikut akan dikelompokkan berdasarkan
    sampel penelitian, dan tersedia dalam paket software SPSS (Statistical
    Package for Social Sciences) yang banyak digunakan dalam penelitian sosial
    dengan cara operasi yang relatif mudah.

    BalasHapus
  22. 1. Kasus Satu Sampel : Misalnya kita ingin melakukan penelitian untuk
    meneliti apakah betul sekolah-sekolah favorit telah secara adil memberi
    kesempatan kepada pria dan wanita, atau kepada semua masyarakat dari
    berbagai tingkat ekonomi. Uji signifikansi yang bisa digunakan antara lain:
    a. Uji Binomial : Digunakan untuk menguji perbedaan proporsi sebuah
    populasi, jika data berskala nominal dan hanya memiliki dua kategori .
    b. Uji Chi-Kuadrat Sampel Tunggal : Digunakan untuk menguji perbedaan
    proporsi sebuah populasi, jika data berskala nominal dan memiliki lebih dari
    dua kategori.

    BalasHapus
  23. c. Uji Kolmogorov-Smirnov Sampel Tunggal : Digunakan untuk menguji
    perbedaan proporsi sebuah populasi, jika data berskala ordinal.
    2. Kasus Dua Sampel Berpasangan : Misalnya kita ingin melakukan
    penelitian prestasi atau perilaku siswa sebelum dan setelah dilakukan
    perubahan kurikulum. Jadi sampel yang sama diukur dua kali, pertama
    dilakukan pengukuran terhadap prestasi atau perilaku sebelum perubahan
    kurikulum, dan kedua pengukuran prestasi atau perilaku siswa dilakukan
    setelah perubahan kurikulum. Uji signifikansi yang bisa digunakan antara lain:
    a. Uji Mc-Nemar : Digunakan untuk menguji perbedaan proporsi dua populasi
    yang berpasangan, jika data berskala nominal dan hanya memiliki dua
    kategori.
    b. Uji Tanda : Digunakan untuk menguji perbedaan nilai tengah ranking dua
    populasi yang berpasangan, jika data berskala ordinal.
    c. Uji Tanda Wilcoxon : Digunakan untuk menguji perbedaan nilai tengah
    ranking dua populasi yang berpasangan dengan lebih halus, jika data
    berskala ordinal.

    BalasHapus
  24. Kasus Dua Sampel Tidak Berpasangan : Misalnya kita ingin melakukan
    penelitian prestasi atau perilaku siswa antara dua sekolah yang berbeda atau
    antara dua kota yang berbeda atau antara sekolah di pedesaan dan perkotaan.
    Dengan demikian untuk masing-masing sampel hanya diukur satu kali, tetapi
    Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
    Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor, 25-28 Mei 2005 : 6
    dengan model pengukuran yang sama. Uji signifikansi yang bisa digunakan
    antara lain:
    a. Uji Chi-Kuadrat Dua Sampel Berpasangan : Digunakan untuk menguji
    perbedaan proporsi dua populasi yang tidak berpasangan, jika data
    berskala nominal dengan dua atau lebih dari dua ketegori.
    b. Uji U Mann-Whitney : Digunakan untuk menguji perbedaan nilai tengah
    ranking dua populasi yang tidak berpasangan, jika data berskala ordinal.
    c. Uji Kolmogorov-Smirnov Dua Sampel : Digunakan untuk menguji
    “sembarang” perbedaan (median, dispersi, dan

    BalasHapus
  25. 4. Kasus “k” (Lebih dari Dua) Sampel Berpasangan : Misalnya kita ingin
    melakukan penelitian terhadap optimisme para dosen dengan menilai
    kebijakan pimpinan universitas, pada masa jabatan 3 orang rektor yang
    berbeda. Para dosen yang dinilai optimismenya, serta ditanya penilaianya
    terhadap ketiga rektor adalah kelompok (sampel) dosen yang sama. Uji
    signifikansi yang bisa digunakan antara lain:
    a. Uji Q Cochran : Digunakan untuk menguji perbedaan proporsi k buah
    populasi yang berpasangan, jika data berskala nominal dan hanya memiliki
    dua kategori.
    b. Uji Varian Ranking Friedman : Digunakan untuk menguji perbedaan nilai
    tengah ranking k buah populasi yang berpasangan, jika data berskala
    ordinal.

    BalasHapus
  26. Kasus “k” (Lebih dari Dua) Sampel Tidak Berpasangan : Misalnya kita
    ingin melakukan penelitian terhadap optimisme mahasiswa dengan menilai
    kebijakan pimpinan universitasnya sendiri pada tiga universitas yang berbeda.
    Mahasiswa ditanya mengenai optimismenya serta penilaianynya terhadap
    rektornya masing-masing, jadi sampel adalah kelompok mahasiswa yang
    berbeda. Uji signifikansi yang bisa digunakan antara lain:

    BalasHapus
  27. Uji Chi-Kuadrat k Sampel Tidak Berpasangan : Digunakan untuk menguji
    perbedaan proporsi k populasi yang tidak berpasangan, jika data berskala
    nominal dengan dua atau lebih dari dua ketegori.
    b. Uji Median : Digunakan untuk menguji perbedaan median k buah populasi
    yang tidak berpasangan, jika data berskala ordinal.
    c. Uji Varian Ranking Kruskal-Wallis : Digunakan untuk menguji perbedaan
    nilai tengah ranking k buah populasi yang tidak berpasangan, jika data
    berskala ordinal.

    BalasHapus
  28. 6. Pengukuran Korelasi dan Uji Signifikansinya : Dalam sebuah penelitian
    kadang kala kita ingin mengetahui apakah ada hubungan antara variabel satu
    dengan yang lainnya, untuk keperluan tersebut sering digunakan pengukuran
    korelasi. Besarnya koefisien korelasi (r), serta arah dari koefisien (negatif atau
    positif) dapat dipakai sebagai indikasi kuat tidaknya hubungan antara dua buah
    variabel serta bagaimana arah hubungannnya.
    Hal yang perlu dipahami dalam penggunaan ukuran korelasi adalah, bahwa
    koefisien korelasi yang dihasilkan tidak otomatis menunjukkan bahwa variabel
    yang satu berpengaruh terhadap variabel lain, tetapi hanya menunjukkan
    tingkat asosiasi kuat lemahnya hubungan, sementara penentuan variabel
    indpenden dan dipenden ditentukan berdasarkan teori.
    Jika pengukuran korelasi didasarkan pada sampel, koefisien korelasi adalah
    statistik, untuk menjawab apakah angka korelasi tersebut berlaku juga dalam
    populasinya sebagai parameter, perlu dilakukan pengujian signifikansi. Kalau
    berdasarkan hasil pengujian angkanya signifikan, maka koefisien korelasi
    sebagai statistik bisa diebut sama dengan parameter-nya.
    Pengukuran korelasi yang biasa digunakan dalam penelitian sosial aantara
    lain:
    a. Koefisien Kontingensi (C

    BalasHapus
  29. Koefisien Kontingensi (C) : Digunakan untuk mengukur keeratan
    hubungan antara dua variabel yang berskala nominal. Misalnya apakah
    ada hubungan antara proporsi jenis kelamin murid SMA dengan
    Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
    Diklat Metodologi Penelitian Sosial – Parung Bogor, 25-28 Mei 2005 : 8
    proporsi keinginan mereka untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan
    tinggi pada jurusan eksata dan non eksata.
    b. Koefisien Korelasi Rank Kendall (t) : Digunakan untuk mengukur
    keeratan hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal. Misalnya
    apakah ada hubungan antara ranking test masuk SMP dengan dengan
    ranking di semester pertama kelas 1 SMP.
    c. Koefisien Korelasi Rank Sperman (rs) : Digunakan untuk mengukur
    keeratan hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal.
    Pengukuran korelasi ini lebih banyak digunakan karena metodenya
    yang lebih sederhana.

    BalasHapus