Sabtu, 07 Agustus 2010

PEGETIKAN KARYA ILMIAH ATAU SKRIPSI

15 komentar:

  1. kARYA ILMIAH DIKETIK MENGGUNAKAN KERTAS FOTOKOPI HVS PUTIH 80 GRAM BERUKURAN A4.HURUF YANG DIANJURKAN TIMES NEW ROMAN DENGAN FONTA 12 ATAU ARIAL 11 UNTUKS TEKS. JUDUL BAB MENGGUNAKAN DENGAN HURUF TIMES NEW ROMAN 14 SEDANGKAN UNTUK JUDUL SUBBAB DAN SUB-SUB BAB YAITU FONTA 12 SAMA DENGAN TEKS. SEDANGKAN UNTUK TIPE ARIAL, SEMUA JUDUL DICETAK TEBAL.NASKAH DIKETIK DENGAN SPASI 1,5 PADA HALAMAN DENGAN PIAS 4 CM DARI TEPI KIRI DAN PIAS 3 CM DARI TEPI KANAN ATAS SERTA BAWAH KERTAS DARI UKURAN FINAL

    BalasHapus
  2. Setiap awal paragraf dimulai dengan menjorok 1 cm.. setiap halaman diberi nomor. Nomor berurut dan tidak menggunakan sub nomor.Nomor halaman diletakkan d sebelah kanan atas dengan tidak melanggar batas Pias dan memiliki jarak 1,5 spasi dari baris pertama teks.Nomor halaman tidak ditampilkan pada halaman yang memuat judul bab dan judul ditulis tetap 3 cm dari batas tepi atas.

    BalasHapus
  3. Karya tulis akhir terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian pembuka, tubuh tulisan, dan bagian akhir.
    Bagian pembuka terdiri dari halaman pernyataan,abstrak, ringkasan, halaman hak cipta, halaman judul, halaman pengesahan, halaman persembahan,prakata,riwayat hidup.daftar isi, daftar tabel. daftar gambar, dan daftar lampiran. serta daftar glosari atau daftar singkatan

    BalasHapus
  4. HALAMAN PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:
    Nama : Hartoto Wahyudi
    NIM : 013114748
    Jurusan : Pendidikan Matematika
    Prodi : Matematika
    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ” Perancangan Sistem Informasi Angka Kredit Dosen” ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

    BalasHapus
  5. NINA PURWANTIKA
    40 Halaman, 2 Tabel,2 Diagram

    Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya diare adalah status gizi kurang dan berat, risiko kematian karena diare meningkat pada anak-anak yang menderita gangguan gizi terutama pada penderita gizi buruk. Pada 2008 di Jawa Barat jumlah penderita diare mencapai angka 21 juta orang, bahkan 799 orang di antaranya meninggal, paling banyak berusia 1-4 tahun. Sedangkan di Kabupaten Majalengka kasus diare dilaporkan pada tahun 2007 sebesar 29.868, angka tersebut terjadi peningkatan pada tahun 2008 yaitu 31.944 kasus. Ruang Galatik RSUD Cideres kasus diare menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbesar.

    Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang pernah dirawat di Ruang Galatik RSUD Cideres dari bulan April-Juli 2009, Populasinya 357 balita diambil dari data balita yang dirawat dari April sampai Agustus 2009. Teknik sampel dalam penelitian ini adalahsimple
    random sampling yaitu 88 sampel. Variabel independen adalah status gizi dan variabel
    dependen yaitu kejadian diare.

    Hasil penelitian ini adalah gambaran Status Gizi pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009 sebesar 72% status gizi kurang, 28% status gizi baik, 0% status gizi lebih, dan 0% status gizi. Gambaran kejadian diare pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009 sebesar 61% diare, 39% bukan diare. Berdasarkan perhitungan dengan uji statistik menggunakan
    chisquare di dapat nilai p value lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,019. Maka secara statistik

    terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009. Kecendrungan hubungan diperoleh OR 3,474 artinya balita dengan status gizi kurang mempunyai peluang 3,4 kali terserang diare dibandingkan dengan balita yang status gizinya baik.

    Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Gambaran Status Gizi pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009 adalah lebih dari setengah balita status gizinya kurang, Gambaran kejadian diare pada balita adalah lebih dari setengah balita menderita diare, dan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare pada balita dan kecendrungan hubungan status gizi kurang mempunyai peluang 3,4 kali terserang diare dibandingkan dengan balita yang status gizinya baik. Saran diharapkan bagi perawat lebih ditingkatkan penyuluhan tentang manfaat gizi bagi balita dan factor-faktor yang mempengaruhi tejadinya diare. Bagi ibu balita diharapkan memberikan makanan pada balita yang mengandung zat gizi sehingga resiko terhadap penyakit infeksi terutama diare bias dikurangi.
    Kata Kunci : Diare, Status Gizi, Balita
    Daftar Bacaan : Sumber 16 Daftar Pustaka tahun 1990 sampai dengan tahun 200

    BalasHapus
  6. ABSTRAK merupakan bagian dari skripsi dan ditulis dalam bahasa Indonesia, sedangkan abstrak dalam tesis dan disertasi ditulis dalam bahasa inggris
    ABSTRAK merupakan ulasan singkat mengapa penelitian dilakukan, bagaimana penelitian dilaksanakan, hasil hasil yang penting, dan simpulan utama dari hasil kegiatan.Abstrak disusun dalam satu paragraf dan panjangnya tidak lebih dari satu halaman serta diketik dengan spasi satu.jangan menggunakan singkatan dalam bagian ini..
    Dalam menyusun abstrak, tempatkan diri anda sebagai pembaca.abstrak diketik dengan spasi satu, termasuk judul.Kata abstrak ditulis dengan haruf kapital dua spasi dibawah judul dan dimulai dari baris kiri,kemudian disusul judul penelitian.Huruf pertama pada setiap kata pada judul diketik dengan huruf kapital kecuali kata depan dan kata sambung selanjutnya dibimbing oleh xxx (nama lengkap pembimbing tanpa gelar yang ditulis dalam huruf kapital).Teks abstrak disusun dalam satu paragraf.abstrak terletak pada halaman setelah sampul atau halaman pernyataan, tidak diberi nomor halaman, dan tidak dimasukkan dalam daftar isi.

    BalasHapus
  7. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon
    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
    KTI, November 2009
    ABSTRAK
    NINA PURWANTIKA
    40 Halaman, 2 Tabel,2 Diagram

    Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya diare adalah status gizi kurang dan berat, risiko kematian karena diare meningkat pada anak-anak yang menderita gangguan gizi terutama pada penderita gizi buruk. Pada 2008 di Jawa Barat jumlah penderita diare mencapai angka 21 juta orang, bahkan 799 orang di antaranya meninggal, paling banyak berusia 1-4 tahun. Sedangkan di Kabupaten Majalengka kasus diare dilaporkan pada tahun 2007 sebesar 29.868, angka tersebut terjadi peningkatan pada tahun 2008 yaitu 31.944 kasus. Ruang Galatik RSUD Cideres kasus diare menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbesar.

    Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang pernah dirawat di Ruang Galatik RSUD Cideres dari bulan April-Juli 2009, Populasinya 357 balita diambil dari data balita yang dirawat dari April sampai Agustus 2009. Teknik sampel dalam penelitian ini adalahsimple
    random sampling yaitu 88 sampel. Variabel independen adalah status gizi dan variabel
    dependen yaitu kejadian diare.

    Hasil penelitian ini adalah gambaran Status Gizi pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009 sebesar 72% status gizi kurang, 28% status gizi baik, 0% status gizi lebih, dan 0% status gizi. Gambaran kejadian diare pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009 sebesar 61% diare, 39% bukan diare. Berdasarkan perhitungan dengan uji statistik menggunakan
    chisquare di dapat nilai p value lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,019. Maka secara statistik

    terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009. Kecendrungan hubungan diperoleh OR 3,474 artinya balita dengan status gizi kurang mempunyai peluang 3,4 kali terserang diare dibandingkan dengan balita yang status gizinya baik.

    Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Gambaran Status Gizi pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009 adalah lebih dari setengah balita status gizinya kurang, Gambaran kejadian diare pada balita adalah lebih dari setengah balita menderita diare, dan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare pada balita dan kecendrungan hubungan status gizi kurang mempunyai peluang 3,4 kali terserang diare dibandingkan dengan balita yang status gizinya baik. Saran diharapkan bagi perawat lebih ditingkatkan penyuluhan tentang manfaat gizi bagi balita dan factor-faktor yang mempengaruhi tejadinya diare. Bagi ibu balita diharapkan memberikan makanan pada balita yang mengandung zat gizi sehingga resiko terhadap penyakit infeksi terutama diare bias dikurangi.

    BalasHapus
  8. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon
    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
    KTI, November 2009
    ABSTRAK
    NINA PURWANTIKA
    40 Halaman, 2 Tabel,2 Diagram

    Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya diare adalah status gizi kurang dan berat, risiko kematian karena diare meningkat pada anak-anak yang menderita gangguan gizi terutama pada penderita gizi buruk. Pada 2008 di Jawa Barat jumlah penderita diare mencapai angka 21 juta orang, bahkan 799 orang di antaranya meninggal, paling banyak berusia 1-4 tahun. Sedangkan di Kabupaten Majalengka kasus diare dilaporkan pada tahun 2007 sebesar 29.868, angka tersebut terjadi peningkatan pada tahun 2008 yaitu 31.944 kasus. Ruang Galatik RSUD Cideres kasus diare menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbesar.

    Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang pernah dirawat di Ruang Galatik RSUD Cideres dari bulan April-Juli 2009, Populasinya 357 balita diambil dari data balita yang dirawat dari April sampai Agustus 2009. Teknik sampel dalam penelitian ini adalahsimple
    random sampling yaitu 88 sampel. Variabel independen adalah status gizi dan variabel
    dependen yaitu kejadian diare

    BalasHapus
  9. Hasil penelitian ini adalah gambaran Status Gizi pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009 sebesar 72% status gizi kurang, 28% status gizi baik, 0% status gizi lebih, dan 0% status gizi. Gambaran kejadian diare pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009 sebesar 61% diare, 39% bukan diare. Berdasarkan perhitungan dengan uji statistik menggunakan
    chisquare di dapat nilai p value lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,019. Maka secara statistik

    terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009. Kecendrungan hubungan diperoleh OR 3,474 artinya balita dengan status gizi kurang mempunyai peluang 3,4 kali terserang diare dibandingkan dengan balita yang status gizinya baik.

    Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Gambaran Status Gizi pada balita di Ruang Galatik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2009 adalah lebih dari setengah balita status gizinya kurang, Gambaran kejadian diare pada balita adalah lebih dari setengah balita menderita diare, dan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare pada balita dan kecendrungan hubungan status gizi kurang mempunyai peluang 3,4 kali terserang diare dibandingkan dengan balita yang status gizinya baik. Saran diharapkan bagi perawat lebih ditingkatkan penyuluhan tentang manfaat gizi bagi balita dan factor-faktor yang mempengaruhi tejadinya diare. Bagi ibu balita diharapkan memberikan makanan pada balita yang mengandung zat gizi sehingga resiko terhadap penyakit infeksi terutama diare bias dikurangi.

    BalasHapus
  10. RINGKASAN PENELITIAN merupakan ulasan mengapa penelitian ini dilakukan, bagaimana peneitian dilaksanakan, hasil hasil yang penting, dan simpulan utama dari hasil kegiatan yang disusun dalam beberapa paragraf diuraikan secara terperinci daripada abstrak dan panjangnya dua sampai tiga halaman serta diketik dengan spasi satu. Ringkasan terletak pada halaman setelah halaman abstrak, tidak diberi nomor halaman dan tidak dimasukkan dalam daftar isi.

    BalasHapus
  11. Menulis Halaman Judul
    Halaman judul pada karya tulis ilmiah adalah halaman yang sama isinya dengan sampul. Ada empat bagian yang tertulis pada keduanya, yaitu:
    1. judul karya tulis
    2. maksud penulisan
    3. nama penulis
    4. nama lembaga dan tahun pembuatan.

    Judul karya tulis ditulis pada seperempat halaman bagian paling atas, maksud penulisan ditulis pada seperempat halaman bagian kedua dari atas, nama penulis ditulis pada seperempat halaman bagian ketiga dari atas, dan nama lembaga ditulis pada seperempat halaman bagian paling bawah.

    BalasHapus
  12. MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM DISKUSI KELAS SISWA SMA MELALUI TEKNIK TERBIMBING




    KARYA ILMIAH
    Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember



    Disusun Oleh:
    Rustamaji
    NIM 010210402409



    PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
    JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
    2002

    BalasHapus
  13. Hak cipta (lambang internasional: ©, Unicode: U+00A9) adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.

    Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau "ciptaan". Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya, film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer, siaran radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri.

    Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya.

    BalasHapus
  14. Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa perwujudan suatu gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili di dalam ciptaan tersebut. Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan tokoh kartun Miki Tikus melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun tersebut atau menciptakan karya yang meniru tokoh tikus tertentu ciptaan Walt Disney tersebut, namun tidak melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh tikus secara umum.

    Di Indonesia, masalah hak cipta diatur dalam Undang-undang Hak Cipta, yaitu, yang berlaku saat ini, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002. Dalam undang-undang tersebut, pengertian hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).

    BalasHapus
  15. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DI TINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS
    PADA KSU MANDIRI SUKSES UMS DI SURAKARTA
    SKRIPSI
    Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi
    Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Disusun Oleh:
    NOVIANA DEWI
    B.100.050.026
    FAKULTAS EKONOMI
    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
    2009

    BalasHapus