Senin, 02 Agustus 2010

PERUMUSAN MASALAH

13 komentar:

  1. Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi misalnya masalah dalam bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan yaitu masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan (Riyanto, 2001:1) Salah satu jenis penelitian dalam bidang pendidikan adalah peneltian tindakan, yang dilakukan dengan menerapkan metode-metode pengajaran ketika proses belajar berlangsung di kelas dengan harapan meningkatkan prestasi belajar siswa

    BalasHapus
  2. Tidak setiap atau semua masalah baik untuk diangkat sebagai masalah untuk penelitian tindakan, yaitu :

    a. Masalah itu menunjukkan suatu kesenjangan antara teori dan fakta empirik yang

    dirasakan dalam proses pembelajaran atau kesehariannya tugas guru. Guru

    merasa prihatin, peduli, dan berniat untuk mengurangi atau menghilangkannya.

    b. Adanya kemungkinan untuk dicarikan alternatif solusinya melalui tindakan

    konkrit yang dapat dilakukan guru dan siswa.

    c. Masalah tersebut memungkinkan dicari dan diidentifikasi hal-hal atau faktor

    yang menimbulkannya. Faktor-faktor penentu tersebut merupakan dasar atau

    landasan untuk merumuskan alternatif solusi terhadap masalah yang dipilih.

    BalasHapus
  3. IGNIFIKANSI MASALAH PENELITIAN TINDAKAN

    Pertama, dianjur bahwa masalah yang dipilih untuk diangkat dalam penelitian tindakan adalah masalah yang mempunyai nilai yang bukan sesaat dan memungkinkan diperolehnya model tindakan efektif yang dapat dipakai guna memecahkan masalah yang mirip atau sejenis. Oleh karena itu, peneliti perlu mengkaji seberapa besar tingkat kebermaknaan (signifikansi) permasa1ahan penelitian yang di pilih.

    Pertanyaan yang dapat diajukan untuk mengkaji misalnya sebagai berikut.

    1.

    Apakah masalah secara jelas teridentifikasi dan terformulasikan dengan benar?
    2.

    Apakah ada masalah lain yang terkait dengan masalah yang akan dipecahkan? Jika ya apakah menuntut pemecahan tindak segera, dan apakah telah terumuskan secara spesifik jelas?
    3.

    Apakah ada bukti empirik yang memperlihatkan nilai berharga untuk perbaikan praktek dan perbaikan pembelajaran.

    BalasHapus
  4. Terhadap pertanyaan pertama, masalah mengindikasikan bahwa dasar teoritik dan konseptual dapat dibangun untuk merumuskan alternatif solusi. Sebab dalam masalah yang telah terumuskan akan menunjukkan keterkaitan faktor satu terhadap lainnya yang menyebabkan timbulnya masalah dan yang seharusnya menurut teori dan konsep tidak akan timbul atau terjadi. Atas dasar faktor tersebut maka dapat dicari dan diajukan alternatif solusi untuk menghilangkan atau mengurangi pengaruh faktor terhadap hasil yang diharapkan.

    Kedua, masalah yang diangkat haruslah benar-benar yang hidup, dirasakan dalam tugas keseharian guru. Oleh karena itu, guru akan dapat mengurai, hal-hal atau faktor apa saja yang terkait, dan apakah ada masalah lain yang merupakan ‘pengiring’ yang juga memerlukan tindakan pemecahan. Misal kelambatan memahami bacaan, bisa terkait dengan kemampuan dan penguasaan kosa kata yang kurang, cara dan kebiasaan berpikir, kecepatan membaca dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perlu dikaji apakah merupakan permasalahan tunggal ataukah permasalahan ganda dan terkait.

    Ketiga, seberapa jauh kebermanfaatan pemecahan masalah yang dilakukan, dilihat dan segi kelangsungan, daya keampuhan serta keterpakaian model tindakan. Model tindakan yang sifatnya sekali pakai, tentu kurang bernilai apalagi jika dampak hasilnya hanya sesaat.

    BalasHapus
  5. SUMBER MASALAH

    Jika masalah penelitian konvensional peneliti dapat diperoleh dari bahan bacaan, laporan penelitian, makalah, diskusi dan lain sebagainya, dan pencarian dilakukan secara induktif-deduktif, maka masalah penelitian tindakan harus bersumber dari guru sendiri. Harus merupakan hasil refleksi atau masalahnya sendiri dan bukan berasal dan orang lain, misalnya lembaga riset.

    Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2007:80), mengemukakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk menolong mencari fokus permasalahan.

    • Apa yang sekarang sedang terjadi?

    • Apakah yang sedang berlangsung itu mengandung permasalahan?

    • Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasinya?

    • Saya ingin memperbaiki . . .

    • Saya mempunyai gagasan yang ingin saya cobakan di kelas . ..

    • Apa yang dapat saya lakukan dengan hal semacam itu?

    BalasHapus
  6. Apabila pertanyaan-pertanyaan di atas diperhatikan, dan guru atau dosen menemukan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di kelas, maka benarlah guru atau dosen telah menemukan fokus permasalahan untuk penelitian kelas. Bersiap-siaplah untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya. Sebagai contoh, ada beberapa kemungkinan dalam permasalahan yang ditemukan terjadi dalam aspek-aspek pembelajaran seperti:

    • Suasana kelas yang kurang mendukung kelancaran proses belajar

    mengajar.

    • Metode pembelajaran yang kurang tepat untuk membahas pokok kajian.

    • Buku teks yang tidak mendukung.

    • Media pembelajaran yang tidak ada atau kurang.

    • Sistem penilaian yang tidak sesuai, dan aspek lain yang mungkin dinilai

    kurang.

    BalasHapus
  7. Sebagai contoh, salah satu masalah yang disebutkan di atas ialah sistem penilaian yang kurang tepat sehingga mengganggu proses belajar peserta didik. Hal ini perlu dipikirkan sebagai suatu permasalahan yang mungkin dapat diperiksa melalui tindakan karena memang hal itu tercakup dalam bidang Penelitian Tindakan Kelas, dan guru berpendapat juga bahwa sistem penilaian itu perlu diperbaiki.

    Untuk lebih menjelaskan bagaimana mengidentifikasi dan mencari permasalahan dan kemudian dipilih guru atau dosen sebagai fokus masalah yang akan dijadikan bidang penelitian, berikut ini beberapa contoh:

    1. Pengembangan model teknik non-tes bentuk inkuiri dalam evaluasi hasil

    belajar bahasa Indonesia di kelas 5 SD

    2. Upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf induktuf melalui

    pendekatan cooperative learning

    BalasHapus
  8. 3. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam berbicara

    melalui pembelajaran isu-isu kontroversial

    4. Pendekatan inkuiri dalam pembelajaran membaca pemahaman sebagai

    upaya untuk menigkatkan proses belajar mengajar dan prestasi akademik

    mahasiswa

    Banyak hal dalam aspek-aspek yang disebut di atas yang dapat secara terinci terus dikembangkan menjadi fokus permasalahan.

    BalasHapus
  9. CARA MELAKUKAN IDENTIFIKASI MASALAH



    Pada umumnya guru kurang atau belum menyadari bahwa apa yang dihadapi adalah masalah, dan tidak mempermasalahkan. Biasanya sesuatu baru dianggap sebagai masalah jika guru telah merasa kewalahan, tidak berdaya dan tidak mampu menghadapi sendiri. Maka cara yang dapat dilakukan guru

    1.

    Menuliskan semua hal yang dirasakan memerlukan perhatian, kepedulian karena akan mempunyai dampak yang tidak diharapkan terjadi, terutama terkait dengan pembelajaran; seperti intensitas waktu pembelajaran, penyampaian, daya tangkap dan serap siswa, alat/ media pembelajaran, manajemen kelas, motivasi, sikap dan nilai perilaku siswa, dan lain-lain.
    2.

    Kemudian dipilahkan dan diklasifikasikan menurut jenis/ bidang permasalahannya, jumlah siswa yang mengalami, dan tingkat frekuensi timbul.
    3.

    Urutkan dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa mengalami dan masing-masing jenis permasalahannya.
    4.

    Dari setiap urutan ambillah 3-5 masalah dan coba dikonfirmasikan kepada guru yang mengajar mata pelajaran sejenis, baik di dalam sekolah sendiri atau guru di sekolah lain.
    5.

    Jika apa yang dirumuskan ternyata mendapat konfirmasi, maka masalah tersebut memang merupakan masalah yang patut untuk diangkat sebagai calon masalah.
    6.

    Masalah yang telah dikonfirmasi tersebut kemudian dikaji kelayakan dan signifikansiniya untuk dipilih.
    7.

    Pilihlah fokus permasalahan yang terbatas. yang berukuran kecil, yang dapat dicari solusinya dalam waktu singkat yang tersedia untuk melakukan penelitian tindakan.
    8.

    Pilihlah fokus permasalahan yang penting untuk diselesaikan bagi kepentingan guru/dosen dan siswa/mahasiswa, dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di kelas/ruang kuliah.
    9.

    Bekerjalah secara kolaboratif bersama mitra sejawat dalam penelitian ini, tanyalah apakah dia juga pernah menghadapi permasalahan yang semacam dengan masalah yang dihadapi guru/dosen.
    10.

    Sebaiknya fokus permasalahan yang dipilih relevan dengan tujuan dan rencana perkembangan sekolah atau fakultas secara keseluruha

    BalasHapus
  10. ERUMUSAN MASALAH

    Dalam memformulasikan atau merumuskan masalah, kiranya peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasanya berlaku yaitu dengan memperhatikan:

    1. aspek substansi;

    2. aspek formulasi; dan

    3. aspek teknis.

    Dari sisi aspek substansi atau isi yang terkandung, perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa/mirip yang dihadapi guru, kegunaan metodologik dengan diketemukannya model tindakan dan prosedurnya, serta kegunaan teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku. Sedang dari sisi orisinalitas, apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. Jika sudah pernah berarti hanya merupakan pengulangan atau replikasi saja.

    Pada aspek formulasi, seyogyanya masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat interogatif (pertanyaan), meskipun tidak dilarang dirumuskan dalam bentuk deklaratif (pernyataan). Hendaknya dalam rumusan masalah tidak terkandung masalah dalam masalah, tetapi lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang apa yang dipermasalahkan.

    BalasHapus
  11. Dan aspek teknis, menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoritik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, kemampuan metodologi penelitian tindakan, kemampuan fasilitas untuk melakukan penelitian seperti dana, waktu, tenaga, dan perhatian terhadap masalah yang akan dipecahkan. Oleh karena itu, disarankan untuk berangkat dari permasalahan sederhana tetapi bermakna, guru dapat melakukan di kelasnya dan tidak memerlukan biaya, waktu, dan tenaga yang besar.

    BalasHapus
  12. ANALISIS MASALAH

    Yang dimaksud dengan analisis masalah di sini ialah kajian terhadap permasalahan dilihat dan segi kelayakannya. Sebagai acuan dapat diajukan beberapa hal berikut.

    1. konteks, situasi atau iklim di mana masalah terjadi

    2. kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah

    3. keterlibatan komponen, aktor dalam terjadinya masalah

    4. kemungkin adanya alternatif solusi yang dapat diajukan

    5. ketepatan dan lama waktu yang diperlukan untuk pemecahan masalah



    Analisis masalah tersebut dipergunakan untuk merancang rencana tindakan baik dalam menentukan spesifikasi/jenis tindakan, keterlibatan aktor yang berkolaborasi (berperan), waktu dalam satu siklus, identifikasi indikator perubahan peningkatan dan dampak tindakan, cara pemantauan kemajuan, dan lain-lain. Formulasi alternatif solusi yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan hanya mungkin dapat dilakukan jika analisis masalah dapat dilakukan dengan balk.

    BalasHapus
  13. . CONTOH MASALAH

    1.

    Bagaimanakah cara meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar?
    2.

    Apabila penyampaian materi oleh guru sistematis dan menggunakan LKS, apakah partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkat?

    BalasHapus